Simak Ulasan Beberapa Sifat Rasulullah yang Dapat Kita Teladani!
Nabi Muhammad SAW merupakan panutan dan teladan utama bagi setiap umat muslim, sebab Rasulullah adalah manusia yang paling mulia di sisi Allah SWT. Baik perkataan maupun perbuatan Rasulullah merupakan budi pekerti yang baik. Sebelum kita masuk pada bagian mengenal sifat Rasulullah SAW, ada baiknya kita mengenal dulu apa itu rasul.
Rasul sendiri artinya merupakan manusia pilihan Allah yang menyampaikan wahyu kepada umatnya. Para rasul bertugas sebagai pemberi petunjuk, pembawa kabar gembira, dan peringatan kepada umat manusia. Tentu saja tugas seperti ini tidak mudah dijalankan oleh seorang manusia biasa pada umumnya dikarenakan cobaan berat yang pasti menanti di depan dalam menjalankan tugas sebagai seorang rasul.
Iman Kepada Rasul
Sebagai muslim, mengimani rasul Allah SWT adalah kewajiban setiap umat muslim di dunia karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan. Sebagai perwujudan dari iman kepada rasul Allah SWT, kita wajib menerima ajaran yang diajarkan oleh rasul Allah SWT dan perintah untuk iman kepada rasul Allah SWT tertuang dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 136 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya (Nabi Muhammad), Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab yang Dia turunkan sebelumnya. Siapa yang kufur kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir sungguh dia telah tersesat sangat jauh”.
Sifat Rasulullah Sebagai Seorang Rasul
Sebagai seorang rasul, nabi Muhammad SAW tentu juga memiliki sifat-sifat dan juga akhlaq yang dapat dijadikan teladan bagi umatnya (Uswatun Hasanah). Bagaimana sifat serta akhlaq baik dari seorang Rasulullah Muhammad SAW? Simak penjelasan berikut.
Yang pertama kita masuk pada sifat Rasulullah SAW ketika berbicara. Ketika berbicara, Rasulullah SAW berbeda daripada manusia yang lain karena kefasihan bicaranya, kejelasan ucapannya, selalu menyampaikan apa yang perlu disampaikan pada kesempatan yang tepat, dan selalu menyisipkan kata-kata yang mempunyai makna luas. Gaya bicara Rasulullah adalah ciri dari bicara orang beradab, ini disebabkan oleh kekuatan yang datang dari Allah dan diantarkan melalui wahyu yang turun ke dalam diri Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW juga selalu menahan bicaranya kecuali untuk hal-hal yang diperlukan, seperti untuk mempersatukan para shahabat ketika terjadi perselisihan diantara mereka, menghormati orang-orang yang dihormati diantara kalangan suku serta kabilah bangsa Arab, memberikan peringatan kepada umat manusia dan memberikan kabar gembira pada umat manusia tanpa menyembunyikan suatu apapun. Rasulullah juga selalu mengawasi para shahabatnya dan menanyakan apa yang terjadi diantara umatnya.
Sifat Rasulullah
Selain gaya berbicara yang bagus, Rasulullah adalah orang yang lembut, murah hati, mampu menguasai diri, dan suka memaafkan bila ada yang melakukan kesalahan. Orang yang memiliki sifat murah hati bisa saja tergelincir dan terperosok dalam jurang kesombongan, selain itu, tingkah orang-orang yang suka berlebihan hanya akan menambah sifat murah hati dari seorang Rasulullah SAW.
Aisyah RA pernah berkata sebagai berikut, “jika Rasulullah SAW harus memilih diantara dua perkara, tentu beliau akan memilih yang paling mudah diantara keduanya selagi itu bukan suatu dosa. Jika termasuk dalam perbuatan dosa, maka beliau akan menjauh dari perbuatan tersebut. Rasulullah tidak akan membalas untuk dirinya sendiri kecuali ada pelanggaran terhadap kehormatan Allah SWT, lalu beliau akan membalas karena Allah SWT. Beliau juga orang yang paling tidak mudah marah dan cepat ridha”.
Sifat Rasulullah
Rasulullah SAW adalah pribadi yang tawadhu’ (rendah diri) dan paling jauh dari sifat sombong. Beliau tidak menginginkan orang-orang berdiri saat menyambut kedatangannya layaknya para penguasa. Beliau juga biasa menjenguk orang yang sedang sakit, duduk bersama dengan orang-orang miskin, memenuhi undangan dari hamba-hamba sahaya, serta duduk bersama dengan para shahabatnya. Aisyah RA pernah berkata sebagai berikut, “Rasulullah biasa menambal sandalnya, menjahit bajunya, melaksanakan pekerjaan dengan tangannya sendiri seperti yang dilakukan orang-orang pada umumnya. Beliau juga sama seperti orang lain, mencuci pakaiannya, memerah air susu dombanya, dan membereskan urusannya sendiri”.
Sifat Rasulullah
Rasulullah SAW adalah seorang yang paling adil, paling jujur perkataannya, dan paling amanah. Sifat inilah yang musuh Rasulullah SAW seperti Abu Sufyan sendiri mengakui akan sifat amanah dari Rasulullah SAW. Bahkan sebelum pengangkatan Rasulullah SAW menjadi seorang nabi dan rasul, julukan beliau adalah Al-Amin yang berarti orang yang dapat dipercaya, pada masa ini juga (sebelum menjadi nabi dan rasul), Rasulullah SAW sempat ditunjuk menjadi juru adil. Tirmidzi meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA, bahwa Abu Jahal pernah berkata pada Rasulullah SAW, “Kami tidak mendustakan dirimu, tetapi kami mendustakan apa yang kamu bawa”. Karena perkataan Abu Jahal itulah kemudian Allah SWT menurunkan firmannya dalam Al-Quran surat Al-An’am ayat 33 yang berbunyi:
قَدْ نَعْلَمُ اِنَّهٗ لَيَحْزُنُكَ الَّذِيْ يَقُوْلُوْنَ فَاِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُوْنَكَ وَلٰكِنَّ الظّٰلِمِيْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ يَجْحَدُوْنَ
“Sungguh, Kami mengetahui bahwa sesungguhnya apa yang mereka katakan itu betul-betul membuatmu (Nabi Muhammad) bersedih. (Bersabarlah) karena sebenarnya mereka tidak mendustakanmu, tetapi orang-orang zalim itu selalu mengingkari ayat-ayat Allah”.
Rasulullah SAW adalah seorang pribadi yang selalu gembira, lemah lembut, tidak kaku, tidak suka mengutuk, tidak berkata keji, dan tidak suka mencela. Rasulullah SAW meninggalkan manusia dari tiga perkara yaitu: tidak mencela seseorang, tidak menghina seseorang, dan tidak mencari-cari kesalahan yang dilakukan seseorang. Secara umum, Rasulullah SAW adalah sumber dari sifat-sifat kesempurnaan yang sulit dicari tandingannya. Allah SWT membimbing dan membaguskan setiap yang dibimbing-Nya, sampai-sampai Allah SWT berfirman terhadap Rasulullah SAW seraya memujinya seperti yang tertuang dalam Al-Quran surat Al-Qalam ayat 4 yang berbunyi:
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
“Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung”.
Sifat-sifat yang sempurnah inilah yang membuat setiap jiwa manusia merasa dekat dengan pribadi Rasulullah SAW, membuat hati manusia mencintai Rasulullah SAW, menempatkan Rasulullah SAW sebagai pemimpin yang menjadi tumpuan harapan hati. Bahkan setiap manusia yang tadinya mempunyai sikap keras dan kasar terhadap Rasulullah SAW berubah menjadi lemah lembut, sehingga menjadi masuk ke dalam agama Allah SWT secara berbondong-bondong. Sifat-sifat yang sudah disebutkan disini hanyalah sebagian kecil dari gambaran uswatun hasanah dan akhlaqul karimah dari seorang Rasulullah SAW. Hakikat sebenarnya yang menggambarkan sifat dan ciri-ciri Rasulullah SAW adalah sesuatu yang tidak dapat diketahui secara persis dan mendetil.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow