Self-healing yang Dapat Kita Lakukan Menurut Pandangan Islam
Topik yang sering kali dibahas oleh anak muda zaman sekarang adalah mengenai “self-healing”. Mereka biasa melakukannya dengan cara berkunjung ke tempat wisata dengan tujuan menikmati keindahan alam yang ada, atau mengistirahatkan diri dari padatnya aktivitas, dengan harapan diri akan menjadi lebih tenang dalam menghadapi hirukpikuk kehidupan. Lantas apa yang dimaksud dengan Self-healing sebenarnya?
Apa Itu Self-healing?
Self-healing adalah satu metode penyembuhan namun bukan dengan obat, melainkan dengan menyembuhkan dan mengeluarkan perasaan serta meluapkan emosi yang terpendam dalam tubuh. Self-healing dapat dikatakan sebagai rangkaian latihan praktis yang dikerjakan secara mandiri sekitar 15 sampai dengan 20 menit dan sebaiknya dilakukan dua kali dalam sehari (Redho dkk, 2019). Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengeluarkan ekspresi yang terpendam, amarah yang tertunda, bahkan kenangan buruk yang sudah lama terpendam di dalam diri seseorang.
Kemampuan untuk menerapkan self-healing pada setiap individu tentulah tidak sama, tergantung dengan kecocokan model self-healing yang dilakukan. Fakta di lapangan ditemukan bahwa self-healing merupakan salah satu istilah yang menggunakan prinsip bahwa sebenarnya tubuh manusia mampu memperbaiki dan menyembuhkan diri dengan melalui cara-cara tertentu secara alamiah.
Semua Orang Pernah Merasakan Masa Sulit
Sebagai manusia pasti diantara kita pernah merasakan kesulitan dalam mengurai permasalahan dam hidup. Terkadang dalam diri muncul perasaan pesimis, cemas, bingung, tidak mampu mengungkapkan, bahkan sampai dititik kita tidak tahu lagi harus melakukan apa. Permasalahan-permasalahan yang terpendam dalam diri dan tidak terselesaikan dengan baik inilah yang kemudian memunculkan simtom-simtom dalam diri memberikan peringatan kepada diri kita bahwa kondisi mental kita sedang tidak sehat.
Kesehatan mental manusia bisa terjaga dengan baik, dan sebenarnya kuncinya terletak dalam diri kita sendiri, yang mana hal ini membuat diri sendiri juga mampu menjaga kesehatan mental sendiri. Self-healing kita ketahui bahwa memiliki beragam keuntungan di dalamnya, karena dapat membuat mental kita lebih sehat dan juga membuat kita dapat berdamai dengan diri sendiri dan juga lingkungan sekitar kita.
Bagaimana Islam Memandang Self-healing
Lantas seperti apa Islam memandang self-healing itu? Sesuai dengan pengertian di atas, bisa juga kita merujuk pada salah satu hadist yang diriwayatkan dalam Musnad Ahmad, bagian 38, halaman 178, nomor 23088, hadist dari Waki’ dari Mis’ar dari ‘Amri bin Murroh dari Salim bin Abi al Jad, dari para pemeluk Islam, bahwa Nabi SAW berkata: “Yaa Bilal, istirahatkan kami dengan shalat”.
Pada waktu tersebut Rasulullah SAW sedang dalam peperangan yang tentunya juga sedang dalam keadaan perjalanan jauh, maka Rasulullah saw memerintahkan kepada Bilal untuk beristirahat dengan shalat. Perlu kita ketahui bahwa shalat juga dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti persepsi yang salah terhadap diri sendiri maupun orang lain, mengobati kesedihan dan juga keputusasaan.
Hal itu terjadi karena apabila seseorang melaksanakan shalat, dia berdiri menghadap Allah SWT dengan penghayatan tunduk dan khusyu’ di hadapan Allah SWT yang mana segala daya dan upaya berada pada-Nya. Kita sebagai manusia dengan segala kelemahan dirinya berdiri menghadap Allah Yang Maha Besar, Yang Maha Kuasa, yang memegang kendali atas seluruh makhluk dan pada-Nya hidup serta mati kita.
Manusia yang sedang berdiri di hadapan Allah dalam shalatnya dengan penghayatan seperti tadi, akan membuatnya membangkitkan kekhuatan rohani, ketetapan iman, kemudian ketenangan hati dan perasaan aman. Dengan shalat, lelah fisik, beban masalah, ketidakstabilan emosi dan berbagai permasalahan lainnya tidak terasa seperti belenggu yang pilu. Namun dengan catatan kita sebisa mungkin melaksanakan shalat dengan khusyu’.
Sholat Adalah Salah Satu Cara Mengobati Penyakit Hati
Shalat adalah salah satu obat untuk berbagai penyakit sekaligus penolong bagi manusia. Sebagaimana Firman Allah swt yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS. Al Baqoroh : 153).
Dalam Tafsir Jalalain karya Al-Mahali dan As-Suyuti juga telah menjelaskan bahwa bagi orang-orang yang beriman, dianjurkan meminta pertolongan Allah untuk mencapai kebahagiaan akhirat dengan taat melakukan ibadah dan bersabar ketika sedang menghadapi cobaan dalam hidup, juga mengerjakan shalat, karena sesungguhnya Allah SWT selalu melimpahkan pertolongan-Nya kepada mereka.
Salah satu tujuan self-healing adalah agar hati menjadi tenang, tentram lalu selain dengan melaksanakan shalat dengan khusyu’ kita juga dapat berdzikir kepada Allah SWT agar menjadi tenang. Dengan menghadirkan Allah SWT disetiap hembusan nafas yang kita miliki, maka dengan begitu hati kita akan menjadi tenang. Sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’d : 28).
Berdzikir Sekaligus Self-healing
Selain dengan shalat dan berdzikir, self-healing dalam Islam juga dapat dilakukan dengan berserah diri terhadap segala pemberian Allah SWT. Dalam sebuah hadist diberitakan bahwa pada suatu ketika lampu Rasulullah SAW padam, kemudian beliau membaca kalimat istirja’ yaitu “Inna lillah, wa-inna ilaihi raji’un”, lalu kata Aisyah: “Bukankah ini hanya sebuah lampu!”, Nabi saw menjawab: “Setiap yang mengecewakan hati orang mukmin itu berarti musibah”.
Self-healing dengan Membaca Doa Menenangkan Hati
Berdzikir dan berdoalah kepada Allah SWT agar hati menjadi tenang dan juga tentram. Berikut ini adalah beberapa bacaan doa ketenangan hati yang dapat diamalkan:
1. Doa Ketenangan Hati
“Rabbanaa afrigh ‘alainaa shabran wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa ‘alal qoumil kaafiriin,” artinya: “Ya Tuhan kami, limpahkanlah atas diri kami, serta teguhkanlah pendirian kami serta tolonglah kami terhadap orang kafir.” (QS Al-Baqarah: 250).
2. Doa Agar Hati Selalu Tenang
“Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dholaid daini, wa gholabatir rijali.” Artinya: “Ya Tuhanku, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kemalasan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).”
3. Doa Ketenangan Hati yang Merasa Cukup
“Allahumma inni as-aluka nafsan bika muthma-innah, tu’minu biliqo-ika wa tardho bi qodho-ika wataqna’u bi ’atho-ika,” artinya: “Ya Allah, aku memohon kepadaMu jiwa yang merasa tenang kepadaMu, yang yakin akan bertemu denganMu, yang ridho dengan ketetapanMu, dan yang merasa cukup dengan pemberianMu.” (HR Thabrani).
Penyaluran self-healing tidak hanya dilakukan dengan cara menyambangi alam ataupun menyambangi tenpat yang instagramable, tapi juga bisa dengan shalat, berdzikir dan berserah diri dengan tujuan agar kita dapat menerima hal yang terkesan sulit dan memblenggu hati, kemudian juga agar mendapatkan ketenteraman hati, berdamai dengan pikiran negatif, mengenal diri sendiri. Dan tentunya Self-healing harus bisa membuat kita lebih mengenal Tuhan.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow