Rezeki Sudah Ada yang Mengatur, Namun Jangan Lupa untuk Berusaha
Hidup di dunia ini tentunya tidak ada hal yang dapat kita samakan dengan orang lain, bahkan diri kita. Harta yang kita milikipun takarannya juga berbeda. Untuk bertahan kita harus bekerja keras. Namun, hal yang perlu kita ingat adalah bahwa rezeki sudah ada yang mengatur.
Rezeki Sudah Ada yang Mengatur
Diantara kita pasti ada yang merasa sudah berusaha sekuat tenaga, namun hasil yang didapatkan tidak sebanding.
Yuk kita luruskan pemikiran seperti ini, NaishaMate harus percaya bahwa rezeki itu sudah ada yang mengatur. Rezeki kita tidak akan mungkin tertukar. Allah itu Maha Pemberi Rezeki.
Bagaimana bisa kita berpikir takut miskin, takut rezekinya tertutup dan ketakutan-ketakutan yang lain. Sedankan Allah SWT adalah sosok yang sangat baik. Ia memberikan rezeki yang lapang dan cukup, bukan kurang dan lebih.
Apa perbedaan Rezeki dan Harta
Apakah NaishaMate tahu apa perbedaan dari rezeki dan harta? Jika kita lihat lebih dekat, rezeki merupakan hal-hal apa saja yang bisa kita nikmati dan syukuri. Sedangkan harta berupa materi yang kita miliki.
Sebagai contoh apabila kita memilkiki hunian yang mewah, namun kita tidak dapat menikmatinya dan menempatinya. Apakah ini berupa rezeki? Belum tentu, bisa saja ini hanya berupa harta materi yang dititipkan Allah SWT.
Namun apabila kita diberikan kesehatan, kebahagiaan, penglihatan yang normal itu adalah beberapa contoh rezeki dan kenikmatan yang Allah berikan. Karena dengan sehat, kita dapat mencari harta dan lain sebagainya.
Ayat dan hadist tentang rezeki sudah ada yang mengatur
Dalam Surat Hud : 6
Artinya : “ Dan tidak satu makhluk (bergerak) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauful Mahfuz)”.
Ayat Lain yang Menyebutkan adalah Surat Al Isra’ : 31
Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh anak – anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka ialah perbuatan dosa besar”
Dan juga Surat At-Talaq : 3
Artinya : “Dan Dia memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)Nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”
Hadist 1
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya. Karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat, dan bertawakalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang haram dan tinggalkan yang haram.” (HR. Baihaqi 10185, disahihkan dalam Al – Mustadrak 7924 dan disepakati Ad – Dzahabi )
Hadist 2
“Sesungguhnya awal Allah ciptakan (setelah ‘arsy, air dan dangin) adalah qalam (pena), kemudian Allah berfirman, “Tulislah”. Pena berkata “Apa yang harus aku tulis”. Allah berfirman, “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.” (HR. Tirmidzi no.2155. Syeich Al Albani mengatakan bahwa hadist ini shahih)
Adapun beberapa amlan yang dapat kita lakukan agar dibukakan pintu rezeki oleh Allah SWT
- Memperbanyak Istighfar
Allah SWT berfirman,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
- Bertakwa kepada Allah SWT
Allah SWT berfirman,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)
Ibnu Taimiyah rahimakumullah juga telah menjelaskan mengenai pengertian takwa. Beliau berkata,
“Takwa adalah seseorang beramal ketaatan pada Allah atas cahaya (petunjuk) dari Allah karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena cahaya (petunjuk) dari Allah karena takut akan siksa-Nya. Tidaklah seseorang dikatakan mendekatkan diri pada Allah selain dengan menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan dan menunaikan hal-hal yang sunnah.”
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran berikut ini,
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
“Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Aku cintai. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya.” Inilah hadits shahih yang disebut dengan hadits qudsi diriwayatkan oleh Imam Bukhari.” (Majmu’ Al-Fatawa, 10: 433).
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
- Jemputlah rezekimu dengan cara yang halal
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ رُوْحَ القُدُسِ نَفَثَ فِي رَوْعِي إِنَّ نَفْسًا لاَ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا ، فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتَبْطَاءَ الرِّزْقُ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِي اللهَ ؛ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرِكُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ
“Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.” (HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 8: 166, hadits shahih. Lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah no. 2866).
- Perbanyaklah mengamalkan doa pengantar rezeki
Dari hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia menyatakan bahwa setiap Rasulullah SAW melakukan shalat Shubuh, kemudian setelah salam, beliau selalu berdoa dan salah satunya adalah membaca doa berikut ini.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.
Artinya:
- Menjaga tali silaturahmi
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557).
- Memperbanyaklah sedekah
Allah berfitman dalam Al-Quran,
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39)
Dari Abu Hurairah ra pernah mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim, no. 2588)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow