Portal Islam

Portal Islam

Rujukan Berita Islam Terbaru Hari Ini

May 12, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

3+ Pondasi Generasi Islami yang Tidak Ketinggalan Zaman

Generasi islami sebagai pembawa perubahan menjadi topik yang banyak diperbincangkan dewasa ini. Berbagai perubahan yang terbentuk memberikan pengaruh di masyarakat. Lalu, generasi islam seperti apa yang menjadi bagian dari perubahan ?

Menjadi generasi penerus bangsa, mau tidak mau akan menggantikan generasi sebelumnya dalam membangun bangsa. Pemuda islami sudah sepantasnya menjadi agent of change, yaitu sebagai cadangan emas di masa yang akan datang. Membawa bangsa ini menjadi lebih baik, bersatu, makmur, demokratis, dan maju.

Melihat sejarah masa lalu, pada awal abad ke-20 Indonesia diwarnai oleh pergerakan kebangsaan yang tidak lain dimotori oleh para pemuda pada zaman itu. Sejarah mencatat Budi Utomo sebagai organisasi pertama yang mengubah watak pergerakan perlawanan, yang semula bersifat kedaerahan menjadi bersifat kebangsaan.

Generasi islami muda suatu umat atau bangsa menjadi tolak ukur terhadap nasib dan masa depan dari umat atau bangsa tersebut. Jika kita ingin melihat kekuatan dan ketahanan suatu umat dan bangsa, maka lihatlah dari kualitas generasi muda yang mereka miliki. Jika generasi muda mereka baik, maka pastilah kekuatan mereka juga baik dan sulit untuk dipengaruhi oleh ideologi atau pemikiran bangsa dan umat lainnya.

Generasi Islami Masa Kini

photo: google

Jika generasi islami muda suatu bangsa atau umat buruk, maka dapat dipastikan mereka sangat rentan dengan kehancuran dan mudah untuk dipengaruhi oleh ideologi bangsa atau umat lain. Mau tidak mau, mereka harus menghadapi kenyataan bahwasanya budaya dan peradaban barat tidak dapat dicegah  lagi. Mereka harus memiliki benteng pertahanan yang lebih kuat ketimbang generasi pendahulu mereka. Mereka harus memutar otak mencari cara bertahan di tengah arus modernisasi  ini dengan menyeleksi budaya barat yang masuk.

Pemuda islam tetap harus mengikuti perkembangan dunia dan bagaimana perubahan sosial yang terjadi, terutama bagaimana peran besar teknologi dan berbagai pemikiran modern telah merubah paradigma berpikir manusia.

Peran Generasi Islami

Kisah Ashabul Kahfi yang tergolong pengikut Nabi Isa ‘alaihis salam. Mereka adalah anak-anak muda yang menolak kembali kepada agama nenek moyang mereka, menolak menyembah selain Allah SWT. Mereka bermufakat mengasingkan diri dari masyarakat dan berlindung dalam suatu gua, karena jumlah mereka relatif sedikit yakni tujuh orang di antara masyarakat penyembah berhala. Fakta sejarah ini terekam jelas dalam Al-Qur’an surat Al Kahfi ayat (9-26).

Dalam setiap sejarah perubahan anak muda selalu mengambil peran penting di dalamnya. Pemuda selalu menjadi tonggak dalam  perubahan yang memiliki karakterisik:

 Generasi Islami Memiliki banyak potensi

photo: google

Dengan pikiran yang fresh, para pemuda memiliki banyak ide yang dapat menyikapi perubahan yang dilandasi dengan keimanan yang kuat. Dengan ide-ide baru tersebut akan membawa perubahan yang berdampak positif terutama dalam bidang sosial.

Generasi Islami Fisik yang kuat

photo: google

Pemuda  yang memiliki cita-cita tinggi dan mental baja akan membuat ia tak terkalahkan dan semangat yang tidak pernah mati, mereka rela bekerja keras siang dan malam tanpa mengenal lelah. Mereka berjuang agar dapat menjadi penggerak suatu perubahan karena itu yang saat ini indonesia butuhkan.

Memanfaatkan kesempatan emas

Kesempatan merupakan langkah awal yang menjadi penentu langkah besar selanjutnya. Para pemuda yang berani bertindak dan  mengambil resiko dalam meraih suatu kesempatan emas tentunya menjadi ciri anak muda yang menjadi agent of change…!!!

Sebenarnya pemuda Islami juga memberi dampak positif di mana kegiatan manusia lebih mudah dilaksanakan, akses ilmu pengetahuan yang luas, dan kecenderungan adanya kebebasan berekspresi di muka publik.

Tapi sisi lain, banyak dampak negatif yang muncul akibat perubahan ini. Di antaranya adalah munculnya pemikiran-pemikiran baru yang menjadikan nafsu (syahwat) sebagai landasannya. Muara pemikiran ini adalah menjadikan kenikmatan duniawi sebagai orientasinya. Keadaan ini akan membuat kedudukan agama semakin dipinggirkan dan aturan sosial menjadi semakin lemah kedudukannya.

Maka dari itu, kita sebagai generasi islami penerus bangsa yang membawa masa depan bangsa, harus dapat menyikapi adanya suatu perubahan dalam era yang semakin modern ini.

Generasi Islami Harus Sadar Diri

photo: google

Generasi islami milenial di masa sekarang ini rasanya harus sadar diri karena memang memiliki banyak hal yang bisa menjadi pilihan yang sesuai dengan kebutuhan. Generasi islami milenial masa sekarang ini rasanya harus benar-benar sadar bahwa segala tindakan bisa saja menjadi hal yang senantiasa untuk diperhatikan orang lain.

Maka dari itu rasanya kita wajib senantiasa menjaga sikap agar tidak ada lagi hal-hal yang tidak sesuai dengan kebutuhan di masa sekarang ini. Generasi islami harus benar-benar sadar bahwa apa yang dilakukan harus dekat dengan beramar maaruf  dan  menjauhi sesuatu kemungkaran yang di larang dalam islam.

Generasi yang tepat semestinya sadar tetang hal yang harus dilakukan dan tidak. Maka dari itu tidak ada salahnya untuk memahami segala hal di atas agar benar-benar menjadi generasi milenial yang sesuai dengan zaman sekarang ini. Sadar diri itu perlu agar tidak lagi salah kaprah dalam melakukan sesuatu.

Maka Berbuat Baiklah agar Menjadi Generasi Islami yang Baik

photo: google

Dalam benak setiap muslim pasti menginginkan tidak hanya dikumpulkan di dunia bersama-sama keluarganya melainkan juga ingin dikumpulkan kelak di akherat. Dalil  yang menjadi dasar bahwa keluarga bisa dikumpulkan juga di akherat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. (ath-Thur: 21)

Ayat di atas menjadi penyemangat bagi kita untuk mengajak diri, istri dan keluarga secara keseluruhan untuk bisa berkumpul kembali di surga Allah. Dalam Tafsir as-Sa’di dijelakan bahwa bisa dikumpulkan bersama keluarga di surga Allah merupakan kenikmatan yang sangat besar. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah anak keturunannya mengikuti iman orang tuanya. sehingga Allah akan memasukkan anak keturunannya ke surga sebagaimana Allah memasukkan orang tuanya ke dalam surga.

Rasulullah  bersabda, Sesunguhnya Allah ta’ala akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga. Kemudian dia akan berkata, “Wahai Rabb-ku, bagaimana hal ini bisa terjadi padaku? Maka Allah menjawab, “Hal itu dikarenakan do’a yang dipanjatkan anakmu agar kesalahanmu diampuni.” (HR. Ahmad: 10618. Hasan)

 

 

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here