Waspada! Penyakit Iri Hati yang Membinasakan Manusia

Waspada! Penyakit Iri Hati yang Membinasakan Manusia

Smallest Font
Largest Font

Jangan sampai sebagai manusia kita terkepung dalam penyakit iri hati ya. Jangan jadikan diri sebagai manusia yang lalai bahwa Allah memberikan nikmat yang terlalu besar untuk kita. Allah sangat membenci hamba-Nya yang memiliki penyakit iri  hati. Maka dari  itu kita harus mewaspadai beberapa  hal di bawah ini jangan sampai kita terkepung dengan penyakit iri hati ini.

Penyakit iri hati yang akan membuat diri menjadi  jauh lebih merasa mudah gundah dan gusar. Penyakit  iri hati yang ada dalam hati setiap orang bisa mempengaruhi perilaku dan perbuatannya. Perihal mengenai penyakit hati ini disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini

وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ

Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. (QS At Taubah : 125).

Penyakit Iri Hati yang Wajib Di Waspadai

Iri Dengki

Penyakit hati yang pertama ialah iri dan dengki yang seringkali mudah menyelimuti perasaan manusia. Iri adalah orang yang tidak suka jika seseorang mengalami kebahagiaan. Sementara perilaku atau sifat dengki lebih kejam lagi, ia bukan hanya iri tetapi juga berharap agar kebahagiaan orang tersebut hilang dan berpindah padanya.

Adapun perintah untuk menjauhi penyakit hati iri dengi seperti pada firman Allah berikut ini:

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS An Nisa : 32).

Riya’

Sifat riya bisa menghilangkan pahala kebaikan itu sendiri sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT berikut

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Qs Al Baqarah 264).

Perilaku Kikir

Perilaku ini adalah salah satu sifat buruk dan disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs Al Imran : 180)

Cara Menghindari Penyakit Iri Hati

Tidak Perlu Membalasnya

Ketika kia merasakan adanya sinyal penyakit  iri  hati lantas yang harus kita  lakukan adalah menghindari dan tidak peerlu membalas perbuatan seseorang tersebut.  Membalas dendam hanya akan membuat penyakit iri hati semakin berkembang pesat kepada diri ini. Sehingga yakinkan diri  untuk selalu percaya bahwa membalas perbuatan buruk takkan menjadikan kita pemenang.

Kadang kala ada rasa kesal kemudian timbul keinginan untuk membalasnya. Namun jangan sampai kita membalas perbuatan tercela dengan perbuatan tercela juga, karena itu hanya akan mmebuat penyakit iri hati dalam diri kita semakin  berkembang  dan tidak baik untuk kedepannya.  Kita akan mudah stress dan menjadikan orang lain  sebagai tolok ukur untuk kebahagiaan kita. Padahal kebahagiaan adanya pada diri sendiri  bukan orang lain.

Bilapun di dunia ini Anda merasa terzalimi maka tak harus membalasnya. Pasrahkan segalanya kepada Allah SWT. Iman kepada qadha dan qadar serta Hari Akhir menjadi kekuatan utama dan bila itu yang ditempuh, bahagia dunia akhirat akan dialami senyata-nyatanya. Tak perlu simpan dendam, risau karena tak mampu melawan mereka yang zalim kepada kita. Sungguh, tak ada satu hal kecil pun yang tak diketahui-Nya dan tidak dicatat oleh malaikat-Nya. “Tiada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir,” (QS Qaaf:18).

Belajarlah  Memaafkan

Terkadang penyakit iri hati muncul karena kita tidak bisa memafkan apa yang memang seharusnya  kita lakukan. Kita sebagai manusia seharusnya mencontoh suri tauladan kita yaitu Rasulullah SAW yang mana Baginda Rassul selalu memaafkan orang yang menyakiti hatinya dan menggantinya dengan mendoakan yang baik-baik.

Mungkin  ini memang susah sebagai manusia, karena tak ada  satupun manusia yang bisa benar-benar memiliki  sifat yang menyerupai  Rasulullah, namun bukan berarti kita tidak  bisa mencontoh kebaikannya Rasul terhadap orang-orang yang sudah menyakiti hatinya. Maka dari itu tidak ada salahnya kita untuk selalu memafkan.

Sebagai manusia, maafkanlah, dan berjanjilah kita takkan melakukan tindakan yang sama seperti kezaliman mereka kepada kita. Perenungan untuk mengenali diri harus dijadikan kebiasaan harian. Kalau kita juga sakit hati, tentu saja orang lain jika diperlakukan seperti ini pun sangat sakit. Firman Allah, “Tetapi, orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (QS as-Syuura:43).

Memperbaiki Diri agar Terhindar dari Penyakit Iri Hati

Ada hal  yang membuat kita terhindar dari penyakit iri hati yaitu dengan senantiasa selalu  memperbaiki diri dengan cara mendekatkan diri kepada Allah.

Sungguh bahagia mereka yang setiap waktunya disibukkan untuk menyesali setiap dosa, terus memohon ampun dan memperbaiki diri untuk lebih baik. Mereka akan dipenuhi oleh kebaikan dan tak ada ruang untuk bergosip ria, iri, dan bergibah. Rasulullah SAW bersabda, “Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada. Tutuplah keburukan itu dengan amal kebaikan, niscaya kebaikan tadi akan menghapus keburukan dan gaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow