Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur ala Habib Husein Ja’far
Sebagai manusia kadang kala kita merasa minder dan tidak percaya diri. Rasa tidak percaya diri atau insecure ini seringkali hadir di kehidupan remaja zaman sekarang. Apabila kita mengalami perasaan yang demikian maka itu sebaiknya segera diatasi. Kita harus segera mengubah insecure menjadi bersyukur.
Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur
Habib Husein Ja’far memberikan tanggapan mengenai fenomena ini, beliau menjelaskan ada empat amalan yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa insecure.
1. Berprasangka baik atau berhusnudhon “Semua yang diberikan oleh Allah kepada kita itu adalah yang terbaik untuk kita,” kata Habib Husein dalam kajian bertajuk Hati-Hati Insecure Nanti Kecebur Neraka di kanal Youtube Cahaya Untuk Indonesia.
sebagaimana firman Allah dalam surat at-Tin ayat 4:
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm.
Artinya: “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
2. Memiliki keyakinan dalam diri. Sebagai manusia kita harus mempunyai keyakinan apapun yang ada dalam diri bahwa yang saat ini terjadi adalah merupakan yang terbaik. Meskipun begitu, kita juga tidak bisa menyangkal bahwa tetap ada kekurangan di dalamnya, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Misal, ketika kita sedang dilanda suatu masalah, diberikan kekayaan, kecukupan dan lain sebagainya. Sevaiknya kita meyakini bahwa ini merupakan yang terbaik, baru mencari hikmah di baliknya.
3. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk berkumpul dan berteman baik dengan orang-orang saleh “Teman yang baik itu seperti penjual parfum. Meskipun kita tidak membeli parfumnya, kita jadi ketularan wangi, kan gitu. Jadi dari sana kita belajar kumpul dengan orang-orang shaleh dapat membesarkan hati dan pikiran,” ujar dia.
Menurut Habib Husein, rasa insecure ini sering muncul dari perundungan yang dilakukan oleh orang lain. Jadi, apabila kita berkumpul dengan orang baik maka hal perundungan dapat kita minimalisir dan malah mendekatan diri kita kepada Allah SWT.
4. Jangan pernah lupa untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ibrahim ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna ‘ażābī lasyadīd. Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
“Sering kali kita tidak bersyukur akan semua nikmat yang telah Allah berikan. Kita sadarnya baru nanti, kalau kehilangan nikmat itu,” Tutur Habib Husein.
Apa bila kita melihat lebih dekat lagi, seringkali pula manusia hanya ingat kepada Allah saat dirinya sedang dalam kesulitan. Dalam kondisi tersebut, ia memohon kepada Allah dan bahkan ada juga yang justru menyalahkan Allah atas takdir yang berjalan.
NaishaMate, ingatlah bahwa nikmat yang Allah karuniakan kepada setiap hamba-Nya tidak terhitung. Mulai dari kandungan ibu,hingga kini nikmat Allah terus mengalir ke dalam kehidupan setiap manusia. Kita diberikan nikmat kesehatan, nikmat hidup, dan juga nikmat-nikmat yang lainnya dan seharusnya kita bersyukur dengan semua itu.
Sebagaimana firman Allah dalam Surat An Nahl ayat 18 berikut ini, yang artinya:
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.” (Q.S. an-Nahl [16]: 18).
Ayat yang Memerintahkan Kita untuk Selalu Bersyukur
Perintah untuk bersyukur telah dituliskan berulang kali dalam Al-Quran. Yuk kita rubah rasa insecure menjadi bersyukur. Berikut ini adalah beberapa dalil tentang anjuran untuk bersyukur.
- Surat Ibrahim Ayat 7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna ‘ażābī lasyadīd.
Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’”
- Surat Al Qamar Ayat 35
نِّعْمَةً مِّنْ عِندِنَا ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِى مَن شَكَرَ
ni’matam min ‘indinā, każālika najzī man syakar
Artinya: “sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur,”
- Surat Al Jatsiyah Ayat 12
ٱللَّهُ ٱلَّذِى سَخَّرَ لَكُمُ ٱلْبَحْرَ لِتَجْرِىَ ٱلْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِۦ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Allāhullażī sakhkhara lakumul-baḥra litajriyal-fulku fīhi bi`amrihī wa litabtagụ min faḍlihī wa la’allakum tasykurụn.
Artinya: “Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.”
- Surat An Naml Ayat 40
قَالَ ٱلَّذِى عِندَهُۥ عِلْمٌ مِّنَ ٱلْكِتَٰبِ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبْلَ أَن يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ ۚ فَلَمَّا رَءَاهُ مُسْتَقِرًّا عِندَهُۥ قَالَ هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّى لِيَبْلُوَنِىٓ ءَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّى غَنِىٌّ كَرِيمٌ
Qālallażī ‘indahụ ‘ilmum minal-kitābi ana ātīka bihī qabla ay yartadda ilaika ṭarfuk, fa lammā ra`āhu mustaqirran ‘indahụ qāla hāżā min faḍli rabbī, liyabluwanī a asykuru am akfur, wa man syakara fa innamā yasykuru linafsih, wa mang kafara fa inna rabbī ganiyyung karīm.
Artinya: “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.””
- Surat Al Qashash Ayat 73
وَمِن رَّحْمَتِهِۦ جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا۟ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Wa mir raḥmatihī ja’ala lakumul-laila wan-nahāra litaskunụ fīhi wa litabtagụ min faḍlihī wa la’allakum tasykurụn.
Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
- Surat Al Baqarah Ayat 152
فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ
Fazkuruuniii azkurkum washkuruu lii wa laa takfuruun
Artinya: “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”
- Surat Al Baqarah Ayat 172
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Yā ayyuhallażīna āmanụ kulụ min ṭayyibāti mā razaqnākum wasykurụ lillāhi ing kuntum iyyāhu ta’budụn.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”
- Surat Al Anfal Ayat 26
وَٱذْكُرُوٓا۟ إِذْ أَنتُمْ قَلِيلٌ مُّسْتَضْعَفُونَ فِى ٱلْأَرْضِ تَخَافُونَ أَن يَتَخَطَّفَكُمُ ٱلنَّاسُ فَـَٔاوَىٰكُمْ وَأَيَّدَكُم بِنَصْرِهِۦ وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Ważkurū iż antum qalīlum mustaḍ’afụna fil-arḍi takhāfụna ay yatakhaṭṭafakumun-nāsu fa āwākum wa ayyadakum binaṣrihī wa razaqakum minaṭ-ṭayyibāti la’allakum tasykurụn.
Artinya: “Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.”
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow