Portal Islam

Portal Islam

Rujukan Berita Islam Terbaru Hari Ini

Apr 30, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Simak yuk! Ini Dia Bentuk Mencintai Rasulullah Bagi para Muslim

Mencintai Rasulullah dan menjadikan Rasulullah sebagai tauladan memang salah satu hal yang wajib kita lakukan. Kehidupan ini memang akan hanya sementara namun percayalah bahwa jika kita hidup mengikuti tauladan dari Rasulullah maka Surga akan menjadi tempat kita kelak.

Dalam sebuah ayat Allah SWT berfirman:

وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۦنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُو۟لَٰٓئِكَ رَفِيقًا

Artinya: “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”  (QS. An-Nisa: 69).

Mencintai Rasulullah dengan Mengikuti Sunnah

Menaati beliau dengan menjalankan sunahnya dan mengikuti setiap ajarannya. Allah SWT menegaskan, dengan menaati Nabi, berarti telah menaati Allah. Melaksanakan sunah Nabi memiliki keistimewaan dan memberi kebahagiaan tersendiri. Selain merasa dekat dengan Nabi, secara saintis sunah-sunah Nabi memiliki efek menyehatkan.

Shalat Tahajud misalnya, sebuah penelitian membuktikan bahwa aktivitas selepas bangun tidur pada waktu sepertiga malam (kira-kira pukul 02.00 sampai pukul 04.00) dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi kesehatan.

Shalat Tahajud menjadi terapi pengobatan terbaik dari berbagai macam penyakit. Karena itu, orang-orang yang membiasakan diri untuk Tahajud akan memiliki daya tahan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit.

Nabi SAW bersabda, “Dirikanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh.” (HR Tirmidzi).

Bentuk mencintai Rasulullah dengan menjalankan Sunnahnya juga bisa dilakukan dengan beberapa cara yang ada di bawah ini lho. Simak yuk!

Kedua, bacalah Alquran sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Alquran telebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga, jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan. Bukan karena panggilan muazin, tetapi panggilan Allah SWT yang memanggil orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat, menjaga sholat dhuha, karena kunci rezeki terletak pada sholat dhuha.

Kelima, jagalah sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam, jagalah wudhu karena allah menyayangi hamba yang berwudhu. Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa akan merasa selalu sholat walau ia sedang tidak sholat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, “Ampuni dosanya dan sayangi dia ya Allah.”

Tujuh, amalkan istighfar setiap saat. Dengan beristighfar, maka masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Mencintai Rasulullah dengan Bershalawat

Nabi bersabda, “Barang siapa bershalawat atasku sekali, niscaya Allah bershalawat atasnya sepuluh kali.” (HR Muslim). Allah SWT senantiasa melindungi dan merahmati mereka yang bershalawat kepada Nabi. Bahkan dengan memperbanyak shalawat, mempermudah setiap urusan duniawi.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa’ala ali Muhammad

Artinya:
“Ya, Allah. Beri-lah selawat (sanjungan) kepada Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga Nabi Muhammad SAW.”

Dikatakan sebelumnya, membaca sholawat Nabi Muhammad SAW memiliki banyak keutamaannya. Salah satunya dapat membantu menentramkan hati dan menghilangkan kesedihan. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mundah dan Jabir, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

Siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain): Siapa membaca shalawat kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia… Dan hadits Rasulullah yang mengatakan; Perbanyaklah shalawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan.”

Berikut ini bacaan sholawat Thibbil Qulub beserta artinya:

Allahumma sholli ‘alaa Sayyidinaa Muhammadin thibbil qulubi wa dawa ihaa wa’aafiyatil abdaani wa shifaa ihaa wa nuuril abshoori wa dhiyaa ihaa wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wa sallim.

Artinya:
“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya, sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Dan semoga rahmat tercurah limpahkan kepada para sahabat beserta keluarganya.”

Mencintai Rasulullah dengan Mencintai Orang yang Dicintai Rasul

Mencintai orang-orang yang dicintai Nabi. Jika Nabi mencintai para sahabatnya, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dll, serta para istri dan keturunannya, sudah sepatutnya seorang Muslim mencintai mereka pula. Mencintai Rasulullah dengan cara ini sama dengan mencintai Rasulullah dengan tulus karena kita akan diminta untuk mencintai kerabat serta keturunan dari Rasulullah.

Ini tentu saja akan sangat menentramkan hati. Kita menjadi manusia juga akan jauh lebih tentram dan membuat kehidupan menjadi terkesan lebih menenangkan. Maka cobalah untuk mencintai apa yang dicintai oleh Rasulullah. Karena mencintai apa yang dincintai oleh Rasulullah artinya kita memiliki ketaatan terhadap Rasulullah.

Mengikuti Akhlak Rasulullah

Bentuk mencintai Rasulullah selanjutnya adalah dengan cara mengikuti perbuatan baik yang selama ini dilakukan.  Memang manusia di dunia ini tidaklah sempurna tetapi bukan  tidak mungkin kita meniru akhlak baik dari Rasulullah. Mengikuti akhlak baik juga termasuk bentuk mencintai Rasulullah.

Tidak dimungkiri bahwa Nabi SAW memiliki akhlak yang mulia. Firman Allah SWT dalam QS al-Qalam ayat 4, “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) berakhlak yang agung.” Salah satu tugas Nabi diutus, yakni untuk menyempurnakan akhlak. Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR Bukhari)

Ibnu Qatadah pernah bertanya kepada Aisyah ra tentang akhlak Rasulullah Saw. Maka Aisyah menjawab: كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ Akhlak beliau adalah Al-Qur’an. Yakni sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Quran. Makna yang dimaksud dari kesemuanya ini menunjukkan bahwa Rasulullah Saw. adalah seorang yang mengamalkan Al-Quran; mengamalkan perintahnya dan manjauhi larangannya, yang hal ini telah tertanam dalam diri beliau sebagai watak dan pembawaannya serta sebagai akhlak yang telah terpatri dalam sepak terjang Nabi Muhammad SAW.

Bukti-bukti cinta ini perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari setiap Muslim. Keluhuran akhlak beliau dapat menjadi standar dasar akhlak yang harus dimiliki. Dengan menunjukkan bukti mencintai Nabi, semoga kelak dikumpulkan bersamanya di jannah Allah nanti. Wallahu a’lam.

 

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here