Portal Islam

Portal Islam

Rujukan Berita Islam Terbaru Hari Ini

May 2, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kita Bisa Loh Masuk Surga Bersama Keluarga, Yuk Simak Caranya!

Tentunya kita menginginkan suasana keluarga yang hangat sehingga dapat berkumpul dengan nyaman dengan keluarga. Siapa sih yang tidak bahagia bisa berkumpul dengan keluarga? Momen bahagia seperti ini tidak dapat digantikan dengan apapun. Sebagai seorang muslim tentunya kita juga ingin masuk surga bersama keluarga.

Jika kita lihat budaya di Indonesia, ketika ada momen lebaran idul fitri, kaum muslimin berusaha agar dapat berkumpul dengan sanak saudara dengan penuh kehangatan. Apapun akan dilakukan. Meskipun terkadang harga tiket pesawat atau transportasi lain yang kadang mencekik.

Masuk Surga Bersama Keluarga

Perlu NaishaMate ketahui bahwa semua kenikmataan dan kebahagiaan yang diinginkan oleh manusia baik di dunia maupun di akhirat.

Allah SWT berfirman,

ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻣَﺎ ﺗَﺸْﺘَﻬِﻲ ﺃَﻧْﻔُﺴُﻜُﻢْ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻣَﺎ ﺗَﺪَّﻋُﻮﻥ

Artinya: “Di dalam surga kamu memperoleh apa (segala kenikmatan) yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa (segala kenikmatan) yang kamu minta.” (Q.S. Fushshilat: 31)

Tentunya kenikmatan berupa berkumpul dan masuk surga bersama keluarga, Allah juga telah menyediakannya untuk umat manusia.

Allah SWT telah berfirman,

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ

Artinya: “(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.” (QS. Ar-Ra‘du: 23)

Dari Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan maksud ayat ini adalah Allah SWT akan mengumpulkan seseorang bersama keluarganya, yaitu orang tua, istri dan anak-cucunya di surge kelak. Berikut ini adalah tafsir dalil yang mendukungnya:

يجمع بينهم وبين أحبابهم فيها من الآباء والأهلين والأبناء ، ممن هو صالح لدخول الجنة من المؤمنين; لتقر أعينهم بهم ، حتى إنه ترفع درجة الأدنى إلى درجة الأعلى ، من غير تنقيص لذلك الأعلى عن درجته

Artinya:  “Allah mengumpulkan mereka dengan orang-orang yang mereka cintai di dalam surga yaitu orang tua, istri dan anak keturunan mereka yang mukmin dan layak masuk surga. Sampai-sampai, Allah mengangkat derajat yang rendah menjadi tinggi tanpa mengurangi derajat keluarga yang tinggi (agar berkumpul di dalam surga yang sama derajatnya, pent).”( Tafsir Ibnu Katsir).

Orang tua dan anak saling tarik-menarik ke surga dengan memberi syafaat

Fasilitas yang Allah SWT berikan ini agar keluarga bisa masuk surga bersama yaitu mereka akan saling tarik-menarik agar bisa masuk surga dan berada di dalam surga yang memiliki tingkatan sama. Hal ini Allah anugrahkan agar mereka dapat berkumpul Bersama kembali. Bisa jadi sang anak berada di surga tertinggi, sedangkan orang tua berada di surga terendah, maka sang anak mengangkat derajatb orang tuanya dan begitu sjuga sebaliknya.

Anak dikatakan dapat mengangkat derajat orang tua mereka, hal ini telah diketahui oleh kaum muslimin dengan berdasarkan dalil-dalil yang mendukungnya.

Misalnya saja anak sebagai amal jariyah yang terus mendoakan kebaikan untuk orang tuanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya dan doa anak yang shalih”( HR. Muslim no. 1631).

Demikian juga derajat orang tua yang diangkat karena istigfar anaknya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga pernah bersabda

إنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ: أَنَّى هَذَا؟ فَيُقَالُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

Artinya: “Sungguhnya seseorang benar-benar diangkat derajatnya di surga lalu dia pun bertanya, ‘Dari mana ini?’ Dijawab, ‘Karena istigfar anakmu untukmu.’( Sunan Ibnu Majah no. 3660, dinilai hasan oleh Al-Arnauth dalam tahqiq Musnad Ahmad)

Orang tua pun diriwayatkan dapat menarik anaknya ke tingkatan surga yang lebih tinggi.

Allah SWT telah berfirman,

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. Ath Thuur: 21)

Dalam Tafsir Jalalain juga dijelaskan,

{ألحقنا بهم ذرياتهم} المذكورين في الجنة فيكونون في درجتهم وإن لم يعملوا تكرمة للآباء باجتماع الأولاد إليهم

Artinya: “Maksud dari ‘Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka’ yaitu, anak-cucu mereka kelak di surga, sehingga jadilah anak-cucu mereka sama derajatnya dengan mereka walaupun anak-cucu mereka tidak beramal seperti mereka, sebagai penghormatan terhadap bapak-bapak mereka agar bisa berkumpul dengan anak-cucu mereka (di surga kelak).” ( Tafsir Jalalain hal. 535, Darus Salam, Riyadh, cet.II, 1422 H)

Kemudian Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy menafsirkan,

ذريتهم الذين اتبعوهم بإيمان أي: الذين لحقوهم بالإيمان الصادر من آبائهم، فصارت الذرية تبعا لهم بالإيمان، ومن باب أولى إذا تبعتهم ذريتهم بإيمانهم الصادر منهم أنفسهم، فهؤلاء المذكورون، يلحقهم الله بمنازل آبائهم في الجنة وإن لم يبلغوها، جزاء لآبائهم، وزيادة في ثوابهم، ومع ذلك، لا ينقص الله الآباء من أعمالهم شيئا

Artinya: “Keturunan yang mengikuti mereka dalam keimanan maksudnya adalah mereka mengikuti keimanan yang muncul dari orang tua atau kakek-buyut mereka. Lebih utama lagi jika keimanan muncul dari diri anak-keturunan itu sendiri. Allah akan mengikutsertakan mereka dalam kedudukan orang tua atau kakek-buyut mereka di surga walaupun mereka sebenarnya tidak mencapainya (kedudukan anak lebih rendah dari orang tua –pent), sebagai balasan bagi orang tua mereka dan tambahan bagi pahala mereka. Akan tetapi Allah tidak mengurangi pahala orang tua mereka sedikitpun.” (Taisir Karimir Rahman hal 780, Dar Ibnu Hazm, Beirut, cet.I, 1424 H)

Semoga kita semua bisa masuk surga, dan saling Tarik menarik ke surge Allah dengan keluarga tercinta.

 

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here