Berikut Adalah Beberapa Kriteria Istri Idaman Menurut Islam

Berikut Adalah Beberapa Kriteria Istri Idaman Menurut Islam

Smallest Font
Largest Font
Table of Contents

Setiap manusia pasti menginkan jodoh terbaik untuk mendampingi hidupnya kelak, termasuk kaum adam. Tentunya seorang pria juga memiliki kriteria khusus dalam memilih pasangan hidup. Agar kelak dapat membina rumah tangga yang harmonis. Berikut ini akan Naisha paparkan beberapa kriteria istri idaman menurut islam.

Kriteria Istri Idaman

  1. Taat dalam beragama

Yang pertama tentunya adalah yang taat dalam beragama. Yaitu sosok istri yang sholehah. Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Perempuan itu dikawini atas empat perkara, yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi, pilihlah berdasarkan agamanya agar dirimu selamat.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadist tersebut telah dijelaskan calon istri dipilih berdasar agamanya walau disebutkan pada urutan terakhir, tetapi tetap diutamakan dari yang lainnya. Dan yang dimaksud dengan wanita sholehah tentunya ialah wanita yang taat dalam menjalankan agamanya dan tentunya beriman.

  1. Berasal Dari Keluarga yang Baik

Kriteria yang berikutnya adalah shendaklah memperistri perempuan yang berasal dari keluarga yang baik. Tentunya yang dimaksud berasal dari keluarga yang baik di sini ialah dilihat dari seperti apa silsilah keluarganya. Dalam hadist dipoin pertama juga disebutkan tentang “karena keturunannya”. Dari situ jelas bahwa wanita yang baik untuk dijadikan istri ialah wanita yang berasal dari keluarga yang baik juga.

  1. Cantik

Kriteria yang selanjutnya adalah cantik. Kriteria ini juga senada dengan hadits pada poin 1, di mana dalam hadits tersebut juga dijelaskan bahwa seorang laki-laki dianjurkan untuk memilih perempuan “karena kecantikannya”.

  1. Kaya

Kriteria keempat adalah kaya. Kriteria ini juga senada dengan hadits pada poin 1, di mana dalam hadits tersebut juga disarankan untuk memilih perempuan “karena hartanya”. Tentunya yang dimaksud hartanya di sini ialah wanita yang memiliki kekayaan. Namun kriteria ini bukanlah sebuah patokan dan tidak semata-mata menjadikan pria hanya memandang harta.

  1. Sekufu’ (Sederajat)

Selanjutnya carilah pasangan yang sederajat. Yang dimaksud sekufu’ atau sederajat di sini adalah wanita yang sebanding dalam agamanya, kedudukannya, pendidikannya dan hal-hal lainnya. Hal ini masih ada hubungannya dengan penjelasan pada poin 4, yang dimaksud sekufu’ dalam urusan kekayaan tentunya ialah wanita yang sebanding dengan dirinya. Namun yang paling utama di sini a yang utama dalam kriteria sekufu’ ini ialah sebanding dalam agamanya. Artinya, sama-sama beragama Islam, di samping sebanding pula ketaatan dan juga akhkaknya. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya yang artinya:

“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula.” (Q.S. An-Nur: 26).

  1. Penyabar

Kriteria selanjutnya adalah penyabar yang merupakan salah satu kriteria yang tidak kalah penting. Kriteria ini juga sangat logis jika menjadi bahan pertimbangan dalam memilih pasangan. Apabila ada seseorang ditanya, “Apakah Anda (pria) tidak mau memiliki istri yang penyabar?”. Maka ia pasti akan menjawab “mau” tentunya. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya:

“Allah menjadikan istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman ketika ia berkata: “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surya; dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya; dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim.”” (Q.S. At-Tahriim: 11).

Dari ayat tersebut dapat diambil sebuah ibarah (pelajaran), artinya istri yang sabar menghadapi perilaku buruk suaminya akan dapat membantu untuk mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Ayat tersebut mencontohkan istri Fir’aun sangat sabar menerima kekejaman suaminya sendiri, Fir’aun, terhadap dirinya. Ia tetap tabah menghadapi semua itu dan berserah diri kepada Allah SWT.

  1. Memikat Hati

Kriteria ke tujuh yaitu wanita yang dapat memikat hati. Yang dimaksud dengan memikat hati di sini bukan hanya bicara tentang kecantikannya saja, tetapi lebih dari itu. Sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya berikut ini:

“Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi…” (Q.S. An-Nisa’: 3).

Dari ayat tersebut dapat kita ambil sebuah ibarah (pelajaran) agar laki-laki memilih perempuan yang memikat atau menyenangkan hatinya. Sebenarnya kata-kata yang digunakan dalam ayat tersebut ialah “thaaba”. Kata ini memiliki arti, diantaranya:

Seperti dalam kalimat “hadzaa syaiun thayyib”, memiliki arti “ini adalah urusan yang baik. Kata “thayyib” berasal dari “thaaba”.

Kemudian baik hatinya. Seperti dalam kalimat “hiya imra’atun thaabat nafsuha”, yang memiliki arti “perempuan ini baik hatinya”.

  1. Amanah

Anjuran untuk memilih istri yang memiliki sifat amanah sudah tertuang dalam firman Allah SWT yang artinya:

“…Oleh sebab itu, wanita yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara (dirinya dan harta suaminya) ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah (menyuruh) memeliharanya..” (Q.S. An-Nisa’: 34).

Dan Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits-nya yang artinya:

“Sebaik-baiknya istri, yaitu yang menyenangkanmu ketika kamu lihat, taat kepadamu ketika kamu suruh, menjaga dirinya dan hartamu ketika kamu pergi.” (H.R. Thabarani dari Abdullah bin Salam).

Dari ayat dan hadits tersebut sudah jelas bahwa istri yang amanah adalah istri yang mampu menjaga diri ketika suaminya tidak ada. Yang dijaga di sini tentunya bukan sekedar harta, tetapi juga kepercayaan suaminya.

  1. Tidak Matrealistis

Kriteria wanita tidak matrealistis baik untuk dinikahi juga telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya yang artinya:

“Ada empat perkara, siapa yang mendapatkannya berarti kebaikan dunia dan akhirat, yaitu hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, bersabar ketika mendapatkan musibah, dan perempuan yang mau dikawini bukan bermaksud menjerumuskan (suaminya) ke dalam perbuatan maksiat dan bukan menginginkan hartanya.” (H.R. Thabarani, adapun hadits ini adalah Hadits Hasan (baik)).

  1. Subur (Mampu Memberi Keturunan)

Kriteria istri idaman yang ke sepuluh adalah seorang lelaki hendaknya menikahi wanita yang subur. Subur di sini tentunya adalah wanita yang mampu melahirkan keturunan. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW berikut ini yang artinya:

“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur karena aku berbangga dengan banyaknya umatku pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, senada dengan An Nasa’i dan Ahmad)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow