Hidup Bahagia dengan Mendekatkan Diri pada Allah SWT
Tentunya semua orang pasti ingin hidup bahagia. Namun cara orang bahagia itu berbeda-beda. Seorang mukmin pasti ingin bahagia begitu juga dengan orang kafir mereka pun ingin bahagia.
Hidup Bahagia
Setiap orang berusaha untuk mencapai kebahagiaanya. Bekerja, beribadah, beramal dan melakukan kegiatan lainnya juga merupakan upaya mereka untuk menemukan kebahagiaan. Bahkan seorang penjahat sekalipun terkadang melakukan kesaahan dengan tujuan ingin Bahagia, namun car aini sangat slah dan tidak dibenarkan samasekali.
Allah SWT telah berfirman dalam surat Al Jumu’ah ayat 8:
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاَقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya; “Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al Jumu’ah: 8)
Hidup Bahagia
Seperti yang kita ketahui semakin berkembangnya zaman, banyak orang yang kemudian berkiblat ke dunia barat. Kebanyakan beranggapan bahwa orang barat adalah orang-orang yang sangat hebat. Kemudian mereka beranggapan bahwa orang-orang barat hidup penuh dengan kebahagiaan, ketenteraman dan ketenangan. Namun sebenarnya tidak sesempurna itu, realita di lapangan memperlihatkan bahwa secara umum orang-orang barat itu hidup penuh dengan penderitaan.
Hal ini tentunya juga didukung oleh berbagai hasil penelitian yang dilakukan oleh orang-orang barat sendiri tentang maraknya kasus pembunuhan, bunuh diri dan berbagai tindakan kejahatan yang lainnya, tapi tetap ada juga manusia yang memahami hakikat kebahagiaaan yang sebenarnya dan melakuan kehidupan yang baikdan layak.
Hidup Bahagia dengan Ridho Allah SWT
Mereka ini lah yang dimaksud sebagai orang-orang yang beriman kepada Allah. Kemudian memandang kebahagiaan itu terdapat dalam ketaatan ridho Allah. Setelah itu mereka menjalankan perintah-perintahNya dan berusagha untuk menjauhi larangan-larangan-Nya.
Allah SWT telah berfirman,
قُلْ بِفَضْلِ اللهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
Artinya; “Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya iti dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)
Apabila Sebagian besar manusia kebingungan mengenai jalan yang harus ditempuh menuju kebahagiaan, maka hal ini tidak pernah dialami oleh seorang mukmin. Hal ini karena bagi seorang mukmin jalan kebahagiaan sudah terpampang jelas dan dapat mereka jalankan. Cita-cita agar mendapatkan kebahagiaan terbesar membuatnya terdorong menghadapi berbagai kesulitan.
Terdapat dalam beberapa firman Allah yang dapat kita artikan sebagai kabar gembira bagi orang-orang yang beriman bahwasanya dirinya sudah berada di atas jalan yang benar dan tepat Allah berfirman:
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَالِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya; “Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (QS. Al An’aam: 153)
Hidup Bahagia
Kemudian apabila di antara kita ada yang kemudian bertanya bagaimanakah yang dirasakan bagi orang-orang yang bahagia dan orang-orang yang celaka maka Allah sudah memberikan jawaban dengan firman-Nya berikut ini:
فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ خَالِدِينَ فِيهَا مَادَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ إِلاَّمَاشَآءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَادَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ إِلاَّ مَاشَآءَ رَبُّكَ عَطَآءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ
Artinya; “Adapun orang-orang yang celaka, Maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (QS. Hud: 106-108)
Ikutilah Petunjuk yang Telah Allah Berikan
Lalu apabila ada yang bertanya-tanya bagaimanakah cara untuk menjadi orang yang berbahagia, maka Allah SWT juga sudah memberikan jawabannya dengan firman-Nya,
ٌّفَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَيَشْقَى وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Artinya; “Barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thoha: 123-124)
Dalam Ayat lain Allah SWT juga berfirman,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَاكَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya; “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)
Hidup Bahagia
Kebahagiaan seorang mukmin semakin bertambah ketika ia semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, semakin ikhlas dalam menjalani kehidupan ini dan mengikuti petunjuk-Nya. Kebahagiaan seorang mukmin semakin berkurang jika hal-hal di atas juga berkurang atau bahkan hiklag dari dalam dirinya.
Seorang mukmin sejati itu akan merasakan ketentraman juwa dan kebahagiaan di dalam hatinya. Hal ini karena ia sadar betul bahwa ia memiliki Tuhan yang mengatur segala sesuatu dengan kehendak-Nya.
Beriman Mendatangkan Kebaikan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh menakjubkan keadaan orang-orang yang beriman. Sesungguhnya seluruh keadaan orang yang beriman hanya akan mendatangkan kebaikan untuk dirinya. Demikian itu tidak pernah terjadi kecuali untuk orang-orang yang beriman. Jika dia mendapatkan kesenangan maka dia akan bersyukur dan hal tersebut merupakan kebaikan untuknya. Namun jika dia merasakan kesusahan maka dia akan bersabar dan hal tersebut merupakan kebaikan untuk dirinya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Inilah yang dimaksud dengan puncak dari kebahagiaan. Kebahagiaan itu adalah hal yang abstrak, tidak bisa dilihat dengan mata, tidak bisa diukur dengan angka-angka dan juga tidak selalu dapat dibeli dengan uang. Kebahagiaan adalah sesuatu yang dirasakan dalm diri manusia. Hati yang tenang, dada yang lapang dan jiwa yang tentram itulah yang kemudian disebut dengan kebahagiaan.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow