16+ Gejala Penyakit ‘Ain yang Perlu Kita Waspadai Agar Dapat Terhindar
Seperti yang telah kita ketahui bahwa penyakit ‘ain adalah satu di antara berbagai kekuatan supranatural negatif yang sudah aja sejak zaman Nabi dan Rasul. Islam mengajarkan bahwa penyakit ‘ain merupakan salah satu dari penyakit yang disebabkan oleh hati manusia. Mari kita bahas gejala penyakit ‘ain dan juga cara menghindarinya.
Penyakit ‘ain ini adalah salah satu penyakit yang berbahaya dan tidak bisa diremehkan, karena akibatnya juga bisa fatal bahkan mematikan. Rasulullah SAW pun hingga memohon pertolongan kepada Allah SWT agar terhindar dari penyakit ‘ain. Doa terhindar dari penyakit ‘ain diajarkan Nabi SAW ini penting untuk dipahami dan juga diamalkan agar terhindar dari penyakit ‘ain.
Penyakit ‘ain dapat berasal dari pandangan kekaguman kita, bahkan benda mati juga dapat terkena penyakit ‘ain. Penyakit ‘ain ini dapat mengakibatkan seseorang yang diapandang langsung menjadi sakit, celaka atau bahkan sampai menyebabkan kematian. Mari kita bahas satu-persatu beberapa hal mengenai penyakit ‘ain.
Gejala Penyakit ‘Ain ; Pengertian Penyakit ‘Ain
Dalam Kitab Tauhid, ‘ain dijelaskan sebagai suatu penyakit atau gangguan yang disebabkan oleh pandangan mata. Syaikh Abdurrahman bin Hasan menyebutkan:
إصابة العائن غيرَه بعينه
Artinya:
“Seorang yang memandang, menimbulkan gangguan pada yang dipandangnya” (Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid, hal. 69).
Para ulama juga banyak yang menyebutkan penyakit ‘ain dalam beberapa keterangan seperti berikut:
Pertama
والعين نظر باستحسان مشوب بحسد من خبيث الطبع يحصل للمنظور منه ضرر
Artinya:
’’ain merupakan pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya’ (Syekh Ibnu Hajar al-‘Asqalany, Fath al-Bari, juz 10, h. 200).
Kedua
وهي النظر إلى شئ على غلة واستحسانه والحسد عليه من غير ذكر الله
Artinya:
’’ain merupakan pandangan pada sesuatu dalam keadaan lalai dengan rasa kagum kepadanya atau rasa dengki tanpa disertai berdzikir kepada Allah”
(Al-Munawi, Faid al-Qadir, juz 15, h. 474).
Setelah melihat pengertian sebelumnya maka dapat kita simpilkan, bahwa sebenarnya penyakit ‘ain muncul saat kita merasa dengki atau iri dalam melihat orang l’ain atau pencapaian orang l’ain, bahkan ketika kita mengagumi sesuatu pun dapat meyebabkan ‘ain. Kedengkian yang berlebihan terkadang membuat manusia hingga lupa bahwa Allah adalah Zat Yang Maha Memberi dan semua yang terjadi adalah atas izin-Nya.
Gejala Penyakit ‘Ain; Hal-Hal yang Dapat Menyebabkan Penyakit ‘Ain
- Kekaguman yang berlebih yang kemudian dapat berujung dengan dengki tanpa mengingat Allah SWT dengan berdzikir.
- Rasa iri yang timbul dalam pandangan diri seseorang yang tumbuh kemudian menimbulkan kebencian.
Gejala Penyakit ‘Ain
1. Mudah berkeringat di malam hari.
2. Sering mengalami emosi yang berlebihan.
3. Perasaan takut yang tidak menentu.
4. Terlalu sering bersendawa.
5. Terlalu sering menguap.
6. Senang untuk menyendiri.
7. Terlalu malas untuk bergerak.
8. Terlalu sering tidur.
9. Timbul penyakit yang aneh.
10. Sering mengalami sakit kepala.
11. Wajah terlihat lebih pucat.
12. Sering buang air kecil.
13. Nafsu makan menjadi menurun.
14. Hati terasa mati.
15. Suhu tubuh naik seperti orang demam.
16. Jantung yang berdetak tak menentu.
Itulah beberapa gejala Kamu terkena penyakit ‘ain. Lalu bagaimana menyembuhkannya? Simak penjelasan di bawah ini.
Gejala Penyakit ‘Ain; Cara Mengobati Penyakit ‘Ain
1. Mandilah dengan Air Bekas Wudhu Orang yang Menyebabkan ‘‘ain
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan Amir bin Rabi’ah untuk berwudhu dan menyiramkan air wudhunya kepada Sahl yang terkena ‘‘ain:
فَأَمَرَ عَامِرًا أَنْ يَتَوَضَّأَ، فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ، وَرُكْبَتَيْهِ وَدَاخِلَةَ إِزَارِهِ، وَأَمَرَهُ أَنْ يَصُبَّ عَلَيْهِ
Artinya:
“Lalu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan Amir untuk berwudhu. Lalu Amir membasuh wajah dan kedua tangannya hingga sikunya dan membasuh kedua lututnya dan bagian dalam sarungnya. Lalu Nabi memerintahkannya untuk menyiramkannya kepada Sahl” (HR. An Nasa’i no. 7617, Ibnu Majah no. 3509, Ahmad no. 15980, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Aisyah radhiallahu’anha pun menambahkan:
كانَ يُؤمَر العائِنُ، فيتوضّأُ، ثم يَغْتَسِلُ منه المَعِينُ
Artinya:
“Dahulu orang yang menjadi penyebab ‘‘ain diperintahkan untuk berwudhu, lalu orang yang terkena ‘‘ain mandi dari sisa air wudhu tersebut” (HR Abu Daud no 3885, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no.2522).
Sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhum, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
العين حق ولو كان شيء سابق القدر لسبقته العين ، وإذا استغسلتم فاغسلوا
Artinya:
‘‘ain itu benar adanya. Andaikan ada perkara yang bisa mendahului takdir, maka itulah ‘‘ain. Maka jika kalian mandi, gunakanlah air mandinya itu (untuk memandikan orang yang terkena ‘‘ain)’ (HR. Muslim no. 2188).
2. Lakukan Ruqyah syar’iyyah
Dalam hadits dari Asma bintu Umais radhiallahu’anha, dirinya berkata:
يا رسول الله ، إن بني جعفر تصيبهم العين ، أفنسترقي لهم ؟ ، قال : نعم ، فلو كان شيء سابق القدر لسبقته العين
Artinya:
“Wahai Rasulullah, Bani Ja’far terkena penyakit ‘‘ain, bolehkah kami minta mereka diruqyah? Nabi menjawab: iya boleh. Andaikan ada yang bisa mendahului takdir, itulah ‘‘ain”
(HR. Tirmidzi no.2059, Ibnu Majah no. 3510, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meruqyah orang yang terkena ‘‘ain, yakni dengan membacakan doa yang ada dalam hadits.
‘Aisyah radhiallahu’anha, pernah berkata: “Saat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam merasakan sakit, Malaikat Jibril meruqyahnya dengan doa:
باسْمِ اللهِ يُبْرِيكَ، وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إذَا حَسَدَ، وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ
Latin:
Bismillahi yubriik, wa min kulli daa-in yasyfiik, wa min syarri haasidin idza hasad, wa syarri kulli dzii ‘‘ainin
Artinya:
Dengan nama Allah yang menyembuhkanmu. Ia menyembuhkanmu dari segala penyakit dan dari keburukan orang yang hasad dan keburukan orang yang menyebabkan ‘‘ain)
(HR. Muslim no.2185).
Penderita penyakit ‘ain juga dapat membaca doa-doa ruqyah dari hadits-hadits shahih l’ainnya, serta membacakan ayat-ayat dalam Al-Quran.
Gejala Penyakit ‘Ain; Doa Mencegah Penyakit Ain
Demi mencegah penyakit ‘ain, NaishaMate dapat membaca doa yang dianjurkan Rasulullah SAW, seperti berikut:
“U’iidzuka bikalimaatillaahit-taammah, min kulli syaithoonin wa haammah, wa min kulli ‘‘ainin laammah”
Artinya:
“Aku memohon perlindunganmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala gangguan setan, binatang penggangu, dan dari pandangan mata yang buruk.”
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow