Portal Islam

Portal Islam

Rujukan Berita Islam Terbaru Hari Ini

May 3, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Mari Kita Simak Tata Cara dan Doa Menyembelih Ayam Berikut Ini!

Tentu saja kita tahu bahwa ayam adalah salah satu hewan yang paling sering dikonsumsi. Walaupun ayam termasuk hewan yang halal untuk dikonsumsi, tetapi kita juga sebaiknya memperhatikan tata cara dan doa menyembelih ayam agar ayam yang kita konsumsi halalan toyyiban.

Apabila saat pemotongan ini prosesnya tidak benar atau tidak sesuai syariat islam maka daging yang dikonsumsi menjadi tidak halal. Karena titik kritis dalam proses memperoleh daging adalah ketika penyembeliham.

Nah agar Naisha mate tidak salah dalam melakkannya maka mari kita simak penjelasannya berikut ini. Menurut Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) terdapat beberapa tahapan tata cara menyembelih ayam menurut islam. Berikut adalah caranya.

  1. Penyembelih harus beragama Islam,sudah dewasa (baligh) dan memiliki akal
  2. Pastikan bahwa ayam yang akan disembelih hdalam keadaan hidup, sehat, dan bersih serta disunnahkan untuk menghadapkannya ke arah kiblat.
  3. Penyembelih dengan melafazkan “Bismillahi Allahu Akbar” atau “Bismillahirrahmanirahiim” saat menyembelih unggas. Kemudian yang tidak diperbolehkan adalah menyembelih sambil makan, minum, merokok atau aktivitas lain yang dapat membuat lupa untuk membaca bassmalah. Bisa juga dengan membaca doa menyembelih ayam.
  4. Melakukan penyembelihan pada pangkal leherdan memutuskan saluran pernafasan(trakhea/hulqum), saluran makan (esofagus/mari’) dan dua urat lehernya (pembuluh darah di kanan dan kiri leher/wadajain) dengan sekali sayatan dan tentunya tanpa mengangkat pisau. Untuk itu pisau yang digunakan harus tajam agar tidak menyakiti ayam tersebut.
  5. Biarkan darah mengalir setidaknya 3 menit, sebelum dilanjutkan untuk proses selanjutnya.
  6. Jika ayam akan dimasukkan ke dalam air panas untuk mencabut bulunya, maka pastikan kalau ayam sudah benar-benar mati.
  7. Lanjutkan proses mengelolanya dengan secarabersih agar tidak terjadi kontaminasi bakteri, najis atau bahan haram.

Doa Menyembelih Ayam

Tata cara memotong ayam sebaiknya hadapkan hewan ke arah kiblat dan dilanjutkan membaca doa berikut ini sebelum menyembelihnya.

  1. Bacalah “Bismillâh

بِسْمِ اللهِ

Artinya, “Dengan nama Allah”

Lebih sempurna lagi jika membaca secara lengkap “Bismillâhir rahmânir rahîm

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Artinya, “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”

  1. Membacasholawat untuk Rasulullah SAW

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allâhumma shalli alâ sayyidinâ muhammad, wa alâ âli sayyidinâ muhammad.

Artinya, “Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.”

  1. Membacatakbir tiga kali dan tahmid sekali

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ

Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamd

Artinya, “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi-Mu.”

  1. Membaca doa menyembelih ayam

اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm

Artinya, “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.”

Syarat Penyembelihan Ayam Halal

Perlu kita ketahui bersama bahwa panduan pemotongan ayam yang memenuhi persyaratan aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) sudah dikeluarkan oleh Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia serta pada SNI 99002:2016 tentang pemotongan halal pada unggas.

Terdapat 3 tahap dalam proses pemotongan ayam, yaitu sebelum  penyembelihan, sesaat sebelum penyembelihan dan setelah penyembelihan. Berikut ini ulasan lengkapnya.

  1. Penanganan sebelumPenyembelihan.

Sebelum melakukan penyemblihan, Naisha mate harus menyediakan tempat penampungan ayam untuk sementara, pemeriksaan kesehatan oleh pihak yang berwenang.Selanjutnya, ayam harus diistirahatkan, tidak boleh diberi makan dan diberikan minum saja.

  1. Penanganan Sesaat Sebelum Penyembelihan.

Tahap ini juga penting untuk diperhatikan. Penyembelihan sebaiknya dilakukan oleh ahlinya. dan jangan lupa memanjatkan doa dan memposisikan ayam yang akan disembelih dengan benar.

Hal ini sangat penting karena mereka lebih baik menangkap dan memposisikan ayam dalam posisi yang disarankan, untuk menghindari terjadinya memar, bercak darah dan patah tulang.

Jenis pisau yang disarankan tidak hanya tajam, namun juga memiliki mata pisau tunggal, lurus, halus dan tidak boleh bergerigi, berlubang, atau memiliki kerusakan.

Panjang pisau yang disarankan minimal harus empat kali lebar leher unggas yang disembelih dan pisau tidak boleh terasa lentur saat digunakan.

  1. Penanganan Setelah Penyembelihan

Doa menyembelih ayam memang penting, tetapi tahap setelah penyembelihan juga penting untuk diperhatikan. Setelah penyembelihan, istirahatkan dan biarkanlah darah mengalir ke luar sampai berhenti.

Setelah darah berhenti mengalir, Naisha mate busa melanjutkan dengan tahapan berikutnya yaitu scalding atau perendaman pada air panas, untuk pencabutan bulu, pengeluaran jeroan, pemeriksaan post mortem (setelah mati) dan pencucian karkas.

Posisi Menyembelih Ayam yang Harus Diperhatikan

Untuk posisi penyembelihan ayam dapat diakukan dengan berbagai cara, akan tetapi disarankan dalam posisi yang paling nyaman untuk ayam.

Disarankan ayam disembelih dalam posisi tergantung (kepala di bagian bawah) karena di dalam tubuh ayam tidak terdapat diafragma. Hal ini mengakibatkan organ di ruang perut dapat dengan bebas masuk ke rongga dada.

Posisi ini tentunya berbeda dengan sapi, domba dan kambing yang memiliki diafraghma sehingga jika digantung, isi rongga perut dapat menekan atau bahkan merobek diafragma yang dimiliki.

Jika kita perhatikan pada sapi, domba dan kambing, posisi yang benar saat disembelih adalah dengan cara direbahkan pada posisi sebelah kiri hewan. Dengan demikian, pada ruminansia, penggantungan hewan baru dapat dilakukan setelah dipastikan hewan tersebut sudah mati.

Beberapa kesalahan posisi yang dilakukan oleh juru sembelih dapat menyebabkan ketiga saluran tidak terpotong sekaligus (ada saluran yang tidak terpotong).

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here