Dalam kondisi seperti sekarang ini kita harus melakukan usaha agar tetap bias bertahan hidup di tengah pandemi. Misalnya saja dengan membuka usaha, berbisnis atau melakukan pekerjaan sampingan dan yang lainnya. Di bawah ini akan Naisha ulas mengenai doa dalam kesulitan keuangan.

Tapi jangan sampai kesulitan yang kita hadapi membuat kita terjerat hutang. Karena hanya di awal saja kita merasa lebih ringan. Namun sayangnya apabila kita tidak pandai dalam mengelola keuangan kita, hal ini justru akan jauh lebih membuat kehidupan kita menjadi berat karena besarnya bunga.

Sebagai seorang muslim, tentunya kita memahami bahwa hukum membayar utang adalah sebuah kewajiban. Seperti halnya yang dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

“Barangsiapa yang mengambil harta-harta manusia (berutang) dengan niatan ingin melunasinya, Allah akan melunaskannya. Dan barangsiapa yang berutang dengan niat ingin merugikannya, Allah akan membinasakannya” (HR Bukhari: 2387).

Ketika sedang dalam kesulitan ekonomi, kita tidak hanya melakukan usaha namun juga memanjatkan doa saat dalam kesulitan keuangan..

Hal ini karena seberapapun besarnya usaha yang kita lakukan, tetap harus ingat bahwa Allah adalah sebaik-baiknya penolong dalam menjalani kehidupan kita. Untuk itu bacalah doa kesulitan keuangan berikut ini.

Doa dalam Kesulitan Keuangan

1. Doa agar terlepas dari kebingungan saat mengalami kesulitan keuangan

Sebenarnya berhutang adalah beban yang harus dilunasi kapan pun kecuali dibebaskan peminjamannya. Berikut ini adalah doa agar bebas dari utang sesuai ajaran Rasulullah SAW:

Allâhumma innî a‘udzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘udzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘udzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘udzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijal

Artinya:

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.”

2. Doa agar diberikan rezeki yang penuh berkah

Lafal doa ini tercantum dalam kitab Ad Du’a karya Imam At Thabrani.

Allahumma innii as’aluka min fadhlika wa athaa’ika rizkan thayyiban mubaarakan. Allahumma innaka amarta bid du’aa’i wa qadhaita alayya nafsaka bil istijaabah wa anta laa tukhlifu wa’daka wa laa tukadzzibu ahdaka. Allahumma ma ahbabta min khairin fa habbibhu ilaina wa yassirhu lanaa wa maa karahta min syaiin fa karihhu ilaina, wa jannibnaahu wa laa tunzi’ annal islaam ba’da iz a’thaitanaa.

Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dari keutamaanMu dan pemberianMu, rizki yang baik lagi berkah. Ya Allah sesungguhnya Engkau memerintahkan untuk berdoa dan memutuskan atasku pengabulan doa, dan Engkau Zat Yang tidak melanggar janji dan tidak mendustainya. Ya Allah, tidak ada kebaikan yang Engkau sukai, kecuali Engkau jadikan kami mencintai kebaikan tersebut dan mudahkan kami mendapatkannya. Dan tidak ada sesuatu yang Engkau benci kecuali Engkau jadikan kami benci terhadap sesuatu tersebut dan jauhkanlah kami darinya. Dan janganlah Engkau cabut dari kami keislaman kami setelah Engkau berikan.”

3. Doa ketika dalam kesulitan keuangan

Doa berikut ini dapat Naisha mate panjatkan untuk memudahkan kita ketika sedang dalam kesulitan keuangan dan terlilit hutang. Akan lebih baik lagi jika doa ini diamalkan pada hari Jumat, namun Naishamat juga dapat membacanya dengan doa-doa lainnya.

Bismillahir rahmanir rahim

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ali Muhammad

Allahummaghnini bihalalika ‘an haramika

wagbnini bifadblika ‘amman siwaka, ya hayyu ya qayyumu

Artinya:

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Ya Allah limpahkanlah salawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad

Ya Allah, cukupi aku dengan (hal-hal) yang engkau haramkan

Dan cukupi aku dengan bantuan-Mu sebagai ganti (bantuan) dari (meminta kepada) selain-Mu. Wahai yang Maha hidup dan Maha Berdiri Sendiri.”

4. Doa dalam kesulitan keuangan dan terlilit hutang

Dikutip dari laman rumaysho.com,  dijelaskan bahwa dalam sebuah hadis riwayat Muslim, Abu Shalih memerintahkan agar salah seorang ketika hendak tidur maka sianjurkan untuk berbaring di sisi kanan kemudian mengucapkan doa sebagai berikut:

Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.

Artinya:

“Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua makhluk atas kuasa Allah). Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atasMu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan (kecukupan) hingga terlepas dari kefakiran.” (HR. Muslim no. 2713).

5. Hendaklah melakukan ikhtiar atau upaya semaksimal mungkin sebelum kenyataan tiba

Berusahalah dengan sekuat tenaga, dan serahkan kepada Allah SWT.

Dengan mengucapkan kalimat “Hasbiyallāhu wa ni’mal wakīl,” cukup terpuji bila seseorang mengerahkan upaya maksimal sebelum kenyataan tiba.

Adapun seseorang menjadi tercela menurut agama, misalnya hanya mengandalkan kalimat tersebut tanpa melakukan ikhtiar sama sekali.

6. Dari Sayidina Ali RA pernah memberikan doa dari Rasulullah kepada budak yang sedang mencicil kemerdekaan untuk dirinya. Berikut ini adalah doa yang beliau panjatkan.:

Allahummakfini fi halâlika ‘an haramik, wa aghnini bi fadhlika ‘amman siwak

Artinya:

“Tuhanku, cukupilah diriku dengan jalan (harta) yang Kauhalalkan, bukan jalan (harta) Kauharamkan; dan lengkapilah diriku dengan kemurahan-Mu, bukan kemurahan selain diri-Mu.”