3+ Cara Memahami Masalah dalam Diri Agar Dapat Mengelola Stress
NaishaMate, mari kita membahas mengenai bagaimana cara memahami masalah dalam diri. Setiap diri manusia tentu memiliki permasalahan dalam hidupnya. Manusia terlahir seperti kertas putih kemudian tumnbuh melalui fase-fase perkembangan dan pertumbuhannya sehingga menjadi dewasa. Masalah akan selalu mengiringi setiap Langkah dalam perjalanan hidup kita. Tentu dengan kadar masalah masing-masing. Tidak hanya bagi orang yang kurang mampu, orang yang kaya raya dan tampak selalu hidup dalam gelimang harta pun, pasti memiliki masalah. Inilah kehidupan.
Memahami Masalah dalam Diri
Manusia tidak ada yang sama, begitu juga ketika menghadapi permasalahan dalam hidupnya semua orang memiliki cara sendiri dalam merespon dan menghadapai masalah. Ada orang yang rentan terhadap depresi, ada juga yang gampang mengeluh dalam menghadapi masalah dan ada pula yang sabar dan berusaha menghadapinya dengan pemikiran terbuka. Mengapa setiap orang dapat berbeda dalam menghadapi suatu masalah? Sebagaimana yang telah kita bahas sebelumnya bahwa manusia memiliki kerentanan yang berbeda. Dan bukan berdasar besar kecilnya sebuah masalah, namun karena perbedaan respon tersebut.
Untuk itu, kita perlu memandang masalah dari sisi yang lain agar dapat melewatinya dan juga menjadikan permasalahan sebagai suatu batu loncatan untuk masuk ke tahapan hidup yang selanjutnya. Islam mengajarkan kepada kita untuk memandang dan menghadapi masalah kita dari sisi positif agar kita dapat menghadapinya dengan ikhlas dan tuntas. Bukan dengan cara melarikan diri dari masalah serta tanggung jawab.
Cara untuk Memahami Masalah dalam Diri
Saat masalah dalam hidup dating secara bertubi-tubi maka jangan mudah menyerah, cobalah untuk bangkit dan menguatkan diri. Cobalah untuk melakukan cara menghadapi masalah berikut ini agar beban di Pundak lebih rindan dan masalah teratasi dengan baik tentunya. Berikut ini adalah beberapa tips cara menghadapi masalah yang bisa anda lakukan:
Pertama, memandang masalah sebagai salah satu dari bentuk kasih sayang AllahSWT yang berupa ujian dan peringatan. Al-Quran telah menegaskan hal ini dalam surat al-Anbiya ayat 35:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
Secara eksplisit dalam ayat tersebut menegaskan bahwa masalah adalah cara menguji Allah SWT kepada hambanya, apakah kita masuk ke dalam golongan orang yang sabar dan kesungguhan dalam menjalani hidup. Apabila ternyata kita mampu menjalani masalah dengan sabar dan bijak, maka secara tidak sadar sebenarnya itulah bentuk dari kasih sayang Allah sSWT kepada kita. Apabila kita kembali kepada Allah AWT, kita telah mampu menjalani bentuk kasih sayang-Nya yang berupa masalah selama kita hidup di dunia.
Masalah Datang untuk Mengangkat Derajat Kita
Kedua, anggaplah bahwa masalah adalah salah satu media/cara Allah SWT dalam meningkatkan derajat dan status kita sebagai hamba. Al-Quran surat al-Insyiqaq ayat 6 menegaskan:
يَا أَيُّهَا الْإِنْسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَاقِيه
Hai manusia, sesungguhnya kamu sudah bekerja untuk Tuhanmu dengan sungguh-sungguh, maka kamu (kelak) akan menemuinya.
Kita telah mengetahui bahwa setiap orang memiliki kadar kesungguhan yang berbeda-beda dalam menghadapi masalah dan menjalani kehidupannya. Perbedaan kita dalam memandang dan menghadapi masalah inilah yang kemudian berbanding lurus dengan hasil akhir yang dicapai. Secara adat dan kebiasaan, apabila semakin besar kadar kesungguhan seseorang dengan segala situasi yang dihadapi tentu peluang diterimanya amal ibadah kita akan semakin besar. Allah SWT telah memberikan amanah yang besar seperti rizki, atau hal lain seiring dengan masalah yang dihadapi. Begitu juga saat kita menjalani hidup, tentu apa yang kita bisa saja kehilangan sesuatu dari kita, yang mana itu merupakan bagian dari cara Allah SWT untuk menguji kita untuk meningkatkan derajat.
Memahami Masalah Dalam Diri ; Masalah Datang Sesuai Kemampuan Kita
Ketiga, cobalah untuk yakin dan percaya bahwa Allah SWT memberikan masalah sesuai dengan kadar kemampuan kita. Allah SWT adalah Zat yang Maha Adil yang tidak akan membebani hambanya di luar batasnya. Cara pandang seperti inilah yang kemudian akan membuat kita selalu optimis dalam menjalani roda kehidupan dan menghadapi masalah dalam hidup ini. Ketika kita sudah benar-benar bisa yakin, maka kita tinggal mencari jalan keluarnya. Al-Quran mengingatkan dalam surat al-Baqarah ayat 45:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Dan mohonlah pertolongan Allah dengan sabar dan salat, dan sesungguhnya hal tiu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.
Ayat ini adalah panduan bagi kita dalam menghadapi masalah, dengan dua kata kunci yang bisa menjadi pegangan kita dalam menhadapi masalah, yaitu ikhtiar dan doa. Sikap sabar diimplementasikan sebagai cara untuk menyelesaikan masalah secara prosedural, kemudian tidak melanggar norma dan aturan, dan juga untuk menapaki setiap tingkat permasalah sedikit demi sedikit. Aspek yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita dapat tetap konsisten dalam berdoa dan juga beribadah. Dengan adanya masalah, sudah sewajarnya kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan memberbanyak ibadah dan beramal salih. Dengan demikian, sabar dan shalat merupakan representasi dari rasionalitas dan spiritualitas.
Memahami Masalah Dalam diri ; Di Setiap Kesulitan Ada Kemudahan
Keempat, yakinlah bahwa di mana terdapat kesulitan pasti di situ terdapat kemudahan, sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S al-Insyirah: 6,
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا () إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Ayat ini penting untuk kita jadikan sebagai bahan renungan, bahwa ketika kita menghadapi satu kesulitan sebenarnya secara tidak sadar sebenarnya terdapat kemudahan yang selalu menyertainya. Kadang kala kita sebagai manusia tidak menyadarinya karena terlalu fokus pada masalah, sehingga menafikan bahwa di sana Allah juga telah memberikan cara dan kemudahan dalam menghadapi permasalahan.
Cara pandang ini dapat menjadikan kita terhidar dari sikap putus asa. Adanya kesulitan sudah sepatutnya semakin membuat kita terpacu kepada kemudahan di dalamnya sehingga membuat kita bersyukur. Apabila kita bisa fokus pada kemudahan-kemudahan yang ada, maka hal ini bisa memacu kita untuk semakin kuat dalam menghadapi permasalahan dalam hidup ini. Wallahu A’lam.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow