10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan yang Dapat Kita Kerjakan
Secara hakikat Ramadhan sangatlah dinantikan karena bulan penuh ampunan. Banyak amalan sunnah Ramadhan yang dapat dikerjakan untuk memperbanyak pahala. Di bulan ini umat Islam diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh. Barang siapa yang mengerjakannya dengan didasari keimanan dan keinginan untuk memperbanyak pahala serta amal saleh maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Pada bulan Ramadhan pahala amal ibadah kita juga akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Barangsiapa yang mengamalkan berbagai sunnah maka pahalanya akan diganjar pahala ibadah wajib. Sedangkan pahala ibadah wajib ganjarannya akan dilipat gandakan oleh Allah SWT.
Amalan Sunnah Ramadhan
Sepertinya kita sepakat bahwa banyak amalan-amalan sunnah yang dapat dikerjakan di bulan Ramadhan dan ganjaran pahalanya berlipat ganda. Oleh karenanya kali ini akan Naisha jabarkan beberapa amalan sunnah qauliyah dan fi’liyah. Berikut amalan-amalan Sunnah di bulan Ramadhan yang dapat kita lakukan.
Makan Sahur
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘laihi wa sallam pernah bersabda: “Bersahurlah kalian, karena pada santap sahur itu ada keberkahan.” (HR Al-Bukhari No. 1923, Muslim No. 1095)
Rasulullah SAW juga bersabda:
السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ، فَلَا تَدَعُوهُ، وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
“Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah ‘Azza wa Jalla dan para malaikat mendoakan orang yang makan sahur. (HR. Ahmad dari Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu ‘anhu)
Syaikh Sayyid Sabiq rahimahullah juga mengatakan: “Sebab keberkahannya adalah karena sahur dapat menguatkan orang yang berpuasa, menggiatkannya, dan membuatnya ringan menjalankannya”. (Ibid, 1/456)
Bertadaruz dan menghatamnkan Al-Quran
Bulan Ramadhan adalah bulan yang erat kaitannya dengan Al-Quran karena saat itulah Al-Quran diturunkan. Hal inilah yang kemudian menjadikan tadarus (membaca sekaligus mengkaji) adalah salah satu hal yang sangat utama saat itu dan telah menjadi aktivitas utama semenjak masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan generasi terbaik.
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma menceritakan:
وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
“Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Quran bersamanya. (H.R. Bukhari No. 3220)
Amalan Sunnah Ramadhan
Perbanyaklah Berdoa Kepada Allah SWT
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوم
“Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: (1) Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka (2). Pemimpin yang adil (3) Doa orang teraniaya”. (HR. At Tirmidzi No. 2526, 3598, Ibnu Hibban No. 7387. ishahihkan oleh Imam Al Baihaqi).
Menjauhi Hal-hal yang Mendekatkan Diri pada Dosa atau Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Di antara perbuatan yang merusak puasa Ramadhan adalah bergunjing, melakukan adu domba (namimah), menuruti syahwat (rafats), kemudian berjudi, dan berbagai perbuatan fasik lainnya. Perbuatan ini mesti dijauhi agar puasa yang dijalankan tidak sia-sia. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ
“Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar saja. (HR. Ahmad No. 9685, Ibnu Majah No. 1690, Ad Darimi No. 2720)
Segerakanlah dalam Berbuka Puasa.
Dari Amru bin Maimun radhiallahu ‘anhu:
كان أصحاب محمد صلى الله عليه و سلم أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا
“Para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya”. (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7916. Al Faryabi dalam Ash Shiyam No. 52. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 9025)
Amalan Sunnah Ramadhan
Perbanyaklah Bersedekah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan kepada kita teladan yang baik serta akhlak yang luar biasa yaitu kedermawanan. Ketika telah memasuki bulan Ramadhan, Beliau dan kedermawanannya seperti angin yang beremhus. Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, menceritakan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia bertadarus Al Quran bersamanya. Maka, Rasulullah benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan laksana angin yang berhembus”. (HR. Bukhari No. 3220)
Berbagi dengan Memberi Makanan kepada Orang yang Berbuka Puasa.
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah pernah bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu. (HR. At Tirmidzi No. 807, Ahmad No. 21676, An Nasai dalam As Sunan Al Kubra No. 3332, Al Baihaqi dalam Syuabul Iman No. 3952).
Amalan Sunnah Ramadhan yang Dapat Kita Kerjakan
Melakukan Iktikaf di Asyrul Awakhir.
Dari Ummul Muknimin ‘Aisyah radhiallahu ‘anha:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan Allah, kemudian istri-istrinya pun iktikaf setelah itu”. (HR. Bukhari, No. 2026, Muslim No. 1171, Abu Daud No. 2462. Ahmad No. 24613, dan lainnya)
Melakukan Qiyamul Lail (Melaksanakan Shalat Tarawih dan Juga Shalat Malam Lainnya).
Shalat Tarawih juga memiliki berbagai keutamaaan dan juga pahala yang besar sebagaimana yang disebutkan dalam hadis shahih.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu. (HR. Bukhari No. 37, Muslim No. 759)
Melakukan Ibadah Umrah.
Ibadah Umrah ketika bulan Ramadhan pahalanya seperti halnya ketika melakukan ibadah haji bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah pernah berkata kepada seorang wanita Anshar bernama Ummu Sinan:
فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي
“Sesungguhnya umrah ketika bulan Ramadhan sama dengan menunaikan haji atau haji bersamaku.” (HR. Bukhari No. 1863, Muslim No. 1256)
Itulah beberapa amalan sunnah yang dapat dijalankan di bulan suci Ramadhan. Semoga kita diberi taufik dan kekuatan agar dapat mengerjakannya. Dan semoga kita diberian umur yang panjangb sehingga dapat bertemu dengan bulan Ramadhan.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow